FPI Cilacap Membantu Mengamankan Misa Natal
"Ini semata-mata untuk melayani para jemaat, karena di luar gereja banyak sekali,"ujar Humas Gereja Kristen Jawa (GKC) Cilacap Kurniawan, Sabtu (25/12). Karena panitia terus berupaya memberikan pelayanan terbaik agar para jemaat merasa puas saat melaksanakan Misa Natal, kendati berada di luar bangunan gereja.
Kapolres Cilacap AKBP Polres Cilacap Rudi Darmoko mengatakan, untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru di Cilacap, pihaknya mengerahkan 400 personil, diluar dari personil yang dikerahkan pihak TNI, Polisi Satuan Pamong Pradja (Satpol PP), Dinas Perhubungan. Menurutnya, di Cilacap ada 122 gereja yang perlu diamankan.
Sementara itu, Front Pembela Islam (FPI) Cilacap, diketahui ikut berpartisipasi dalam pengamanan malam Natal. Hal itu sebagai bentuk toleransi, jika antara FPI dengan umat Nasrani tidak ada masalah.
"Kami sebagai elemen bangsa ikut membantu pengamanan, monitoring keliling mengawasi jika ada yang mencurigakan," kata Ketua Majelis Tanfizi FPI DPW Cilacap, Haryanto. Untuk membantu pengamanan itu FPI Cilacap sedikitnya mengerahkan 200 orang.(KRJogja)
Penggalangan Solidaritas Kemanusiaan Untuk Korban Bencana
Front Pembela Umat Islam (FPI) menggalang solidaritas kemanusian untuk membantu para korban bencana alam. FPI telah membuka posko bantuan dan relawan untuk 3 lokasi, yaitu untuk bencana Tsunami di Mentawai, bencana gunung Merapi di Jogja dan siaga Banjir di Jakarta. Ust Maman selaku Koodinator Siaga Bencana FPI, memberitakan bahwa lebih dari 300 anggota DPD FPI Jogjakarta sudah terjun mengirimkan bantuan dan membantu evakuasi korban, serta pembersihan debu di masjid-masjid. Bagi korban bencana Tsunami di Mentawai, FPI juga mengirimkan relawan untuk melakukan evakuasi mayat-mayat. Para anggota FPI dari DPD FPI Sumatra Utara dan Pekanbaru sudah melakukan koordinasi dengan pusat untuk tanggap bencana di Mentawai.
Bantuan FPI Saat Jebolnya Situ Gintung
Foto-foto Aksi Damai FPI
Prosedur Aksi FPI
1. FPI hanya mau bertindak klu ada laporan dari warga sekitar yg merasa terganggu dgn kemaksiatan yang dilindungi oknum penegak hukum.
2. FPI akan investigasi dahulu laporan warga dengan mengmpulkan barng bukti yg kuat..
3. Semua barang bukti diserahkan kepada aparat penegak hukum
4. Apabila tidak ada penyelesaian hukum.... FPI bersama warga melakukan aksi damai ke perwakilan daerah setempat..
5. Dalam jangka waktu tertentu blum ada juga penyelesaian .. FPI terpaksa mengerahkan anggotanya utk menyelesaikan masalah..
6. Apabila ada preman yg menghalangi n menyerang anggotanya... FPI terpaksa mempertaruhkan nyawa demi menghancurkan kemaksiatan yg meresahkan masyarakat .
sumber : andretaulani
0 comments:
Post a Comment